Palang Merah - Bagaimana Simbol Ini Berasal?

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Palang Merah sering dianggap sebagai simbol yang paling dikenal di dunia. Simbol ini ditampilkan pada papan nama rumah sakit, ambulans, pada seragam pekerja kemanusiaan. Sederhananya, ini adalah simbol di mana-mana, menandakan kenetralan, empati, harapan dan perlindungan.

    Berikut ini, kita akan melihat sejarahnya dan bagaimana ia tumbuh menjadi simbol global.

    Sejarah Palang Merah

    Asal-usul Palang Merah berawal pada tahun 1859, ketika seorang pengusaha Swiss bernama Henry Dunant, menyaksikan penderitaan 40.000 tentara yang terluka setelah Pertempuran Solferino di Italia. Dia kemudian menulis buku tentang pengalaman ini ( Sebuah Kenangan tentang Solferino) dan mulai mengadvokasi organisasi netral yang akan membantu para prajurit di medan perang tanpa memandang afiliasi politik mereka.

    Pada tahun 1860, sebuah komite yang berbasis di Swiss merencanakan asosiasi bantuan nasional. Pada tahun 1863, komite ini dikenal sebagai Komite Internasional untuk Bantuan Korban Luka, dengan fokus terutama pada korban perang. Ini kemudian menjadi Komite Internasional Palang Merah (ICRC), yang memperluas cakupannya untuk mencakup berbagai kegiatan kemanusiaan masa damai.

    Pada tahun 1964, Konferensi Internasional pertama dan Konvensi Jenewa diadakan. Palang Merah Amerika didirikan oleh Clara Barton, yang melobi pemerintah AS untuk meratifikasi Konvensi Jenewa.

    Markas besar Palang Merah Internasional berada di Jenewa, Swiss. Organisasi ini memilih salib merah dengan latar belakang putih sebagai simbol, yang merupakan inversi dari bendera Swiss - salib putih berlatar belakang merah. Hal ini mengakui hubungan antara organisasi dan Swiss.

    Saat ini, Palang Merah terdiri dari beberapa institusi, yang terikat oleh nilai dan tujuan yang sama. Palang Merah merupakan jaringan kemanusiaan terbesar di dunia dan hadir di hampir setiap negara.

    Apa yang Dilambangkan oleh Palang Merah?

    Palang merah adalah salah satu simbol yang paling dikenal di dunia, yang mewakili:

    • Perlindungan - Tujuan utama Palang Merah adalah melindungi mereka yang membutuhkan, membantu mereka sesuai kebutuhan.
    • Bantuan kemanusiaan - Sementara Palang Merah dimulai sebagai organisasi untuk membantu tentara yang terluka, saat ini tujuannya sangat luas, termasuk pertolongan pertama, keamanan air, bank darah, memelihara anak dan pusat kesejahteraan dan sebagainya.
    • Netralitas - Palang Merah berfokus untuk membantu semua orang yang membutuhkan. Dengan demikian, Palang Merah tidak memihak dalam pertarungan, perdebatan, atau masalah politik apa pun. Mereka yang bertarung tahu bahwa mereka tidak boleh menyerang siapa pun atau apa pun yang menampilkan palang merah.
    • Harapan - simbol palang merah mewujudkan harapan dan kepositifan, bahkan di saat-saat yang paling buruk.

    Apakah Palang Merah adalah Organisasi Kristen?

    Berlawanan dengan kepercayaan sebagian orang, Palang Merah bukanlah organisasi keagamaan. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk tetap netral, termasuk tidak memihak agama.

    Namun, banyak yang secara keliru mengaitkan simbol salib Di banyak negara Timur Tengah, sebuah Red Bulan Sabit digunakan sebagai pengganti palang merah.

    Palang Merah vs Bulan Sabit Merah

    Pada tahun 1906, Kekaisaran Ottoman bersikeras menggunakan bulan sabit merah, bukannya palang merah. Akibatnya, Bulan Sabit Merah adalah nama yang digunakan di negara-negara Muslim. Meskipun hal ini memberikan warna yang sedikit religius pada palang merah, namun tetap saja organisasi ini tetap sekuler.

    Pada tahun 2005, sebuah lambang tambahan diciptakan. Dikenal sebagai kristal merah, lambang ini memungkinkan negara-negara yang tidak mau mengadopsi palang merah atau bulan sabit merah untuk bergabung dengan Gerakan ini.

    Secara Singkat

    Pada tahun 1905, Henry Dunant menjadi penerima Nobel Perdamaian Swiss yang pertama, ketika ia memenangkan Nobel Perdamaian karena menjadi visioner, promotor dan salah satu pendiri Palang Merah. Palang Merah tetap menjadi salah satu lembaga terpenting di seluruh dunia, memberikan bantuan dan pertolongan bahkan di tempat-tempat yang paling sulit dijangkau.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.