Hanakotoba, Bahasa Bunga Jepang (Bunga Jepang dan Artinya)

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

Anda mungkin sudah tahu bahwa bunga digunakan untuk mengirim pesan rahasia selama zaman Victoria, dan bahkan mungkin tahu beberapa maknanya. Apa yang mungkin tidak Anda ketahui adalah bahwa orang Jepang juga menggunakan bunga untuk mengekspresikan perasaan mereka, tetapi banyak maknanya yang berbeda dengan simbolisme Victoria dan barat. Seni kuno Hanakotoba telah dipraktekkan selama berabad-abad dan pada tingkat yang lebih rendah terus berlanjuthari ini.

Apa itu Hanakotoba?

Hanakotoba mengacu pada seni kuno dalam memberikan makna pada bunga. Dalam budaya Jepang, memberikan bunga kepada orang lain tidak terbatas pada wanita, dan tidak dilakukan dengan sembarangan. Makna yang mendasari bunga menentukan pesan yang dikirim ke penerima. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengkomunikasikan perasaan dan emosi tanpa kata-kata.

Ekspresi Cinta

Menunjukkan rasa cinta dan penghargaan Anda kepada orang lain dengan bunga adalah salah satu alasan paling umum mengapa bunga dikirim hari ini. Menurut budaya Jepang, Anda dapat membedakan antara jenis cinta dengan bunga tertentu yang Anda pilih.

  • Rose: Seperti interpretasi Victoria dan Barat, mawar merah mewakili cinta romantis dalam budaya Jepang, tetapi itu bukan satu-satunya bunga yang mewakili cinta.
  • Teratai Jepang Merah: Teratai merah melambangkan cinta, gairah dan kasih sayang.
  • Lupakan Aku-Tidak : Warna biru yang lembut melambangkan cinta sejati.
  • Camelia Merah Unta merah melambangkan keberadaan jatuh cinta .
  • Gardenia Gardenia melambangkan cinta yang tersembunyi atau cinta rahasia.
  • Tulip Bunga tulip melambangkan cinta yang bertepuk sebelah tangan atau bertepuk sebelah tangan.
  • Anyelir Bunga anyelir melambangkan gairah.
  • Kaktus Bunga kaktus melambangkan nafsu.

Arti Bunga Umum

Budaya Jepang mengaitkan makna pada banyak bunga, dan berikut ini adalah bunga-bunga yang paling umum yang memiliki makna selain yang disebutkan di atas untuk melambangkan berbagai jenis cinta.

  • Camelia Putih - Menunggu
  • Bunga Sakura - Kebaikan dan Kelembutan
  • Daffodil - Hormat
  • Daisy - Kesetiaan
  • Hydrangea - Kebanggaan
  • Iris - Kabar Baik
  • White Lily - Kemurnian atau kepolosan
  • Bunga bakung di Lembah - Janji Kebahagiaan
  • Tiger Lily - Kekayaan dan Kemakmuran
  • Peony - Bangsawan, Rasa Hormat, dan Nasib Baik
  • Mawar Putih - Kepolosan atau Pengabdian
  • Pink Rose - Keyakinan & Kepercayaan
  • Mawar Kuning - Bangsawan
  • Tulip - Kepercayaan

Bunga Upacara

Bunga ada di mana-mana dalam budaya Jepang dan digunakan untuk mengatur suasana hati saat minum teh, menyambut Tahun Baru, dan memberi penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Berikut ini adalah beberapa cara orang Jepang menggunakan bunga untuk perayaan sehari-hari dan perayaan khusus.

  • Chabana: Chabana adalah penyajian bunga khusus untuk minum teh, yang terdiri dari cabang dan ranting dari daerah sekitar, serta bunga-bunga musiman yang mekar, dan biasanya digantung dalam vas bambu. Chabana dianggap sebagai sarana untuk menjalin hubungan dengan alam dan menghubungkan kedai teh dengan tanah di sekitarnya.
  • Kadomatsu: Kadomatsu adalah rangkaian bunga yang terbuat dari bambu dan pinus yang diletakkan di luar pintu untuk merayakan datangnya Tahun Baru, dan dianggap sebagai tanda penyambutan para dewa di rumah serta meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan di tahun yang akan datang.
  • Bunga Pemakaman Pemakaman adalah acara yang muram dalam budaya Jepang dan mengikuti protokol yang ketat. Meskipun bunga disertakan dalam upacara, ada beberapa panduan yang harus diikuti . Bunga berwarna cerah dianggap menyinggung perasaan untuk pemakaman. Warna bunga haruslah lembut dan tidak pernah mencolok. Seperti halnya warna, wewangian juga harus dihindari di pemakaman Jepang. Bunga krisan putih adalah bunga pemakaman yang lebih disukai di Jepang karena tidak memiliki warna dan wangi.

Jika Anda mengunjungi Jepang, atau mengirim bunga ke keluarga tradisional Jepang, periksa makna bunga yang Anda kirimkan dengan cermat agar tidak menyinggung perasaan penerima secara tidak sengaja.

Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.