Dua Ikan Emas: Simbol Keberuntungan Buddha

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Sepasang ikan emas (ikan mas, biasanya) membentuk bagian dari Ashtamangala, delapan rangkaian tanda keberuntungan yang terkait dengan Buddhisme dan kepercayaan terkait lainnya seperti Jainisme dan Hinduisme. Dalam artikel ini, kita akan menyelami sejarah dan makna dari sepasang ikan emas sebagai simbol keberuntungan.

    Sejarah 8 Simbol Keberuntungan dalam Agama Buddha

    Dalam ajaran Buddha, ada delapan simbol yang digunakan untuk mewakili kualitas-kualitas dari cita yang tercerahkan. Di antara simbol-simbol ini adalah sepasang ikan emas, atau gaurmatsya dalam bahasa Sanskerta.

    Awalnya, makhluk-makhluk ini melambangkan dua sungai suci utama di India - Yamuna dan Gangga. Sungai-sungai ini, pada gilirannya, melambangkan saluran bulan dan matahari dari lubang hidung seseorang, yang memberi jalan bagi ritme pernapasan yang bergantian: menghirup udara dan menghembuskannya keluar.

    Dalam agama Hindu, dewa Wisnu dikatakan telah berubah menjadi ikan untuk menyelamatkan manusia pertama dari banjir yang cukup besar, sama seperti yang melanda umat manusia dalam kisah Kristen tentang Nuh dan Bahtera. Dengan berubah menjadi ikan yang disebut Matsya, dewa memberikan keselamatan kepada umat manusia sehingga mereka dapat mengalami kehidupan yang sejahtera.

    Menurut tradisi Tiongkok kuno, vas dan ornamen lainnya yang bertuliskan ikan emas kembar adalah hadiah populer untuk pasangan muda dan pengantin baru. Mereka percaya bahwa makhluk-makhluk itu mewakili pria dan wanita yang saling membutuhkan untuk menciptakan kehidupan.

    Makna dan Simbolisme

    Budaya yang berbeda memiliki interpretasi yang berbeda dari cerita-cerita lama ini. Oleh karena itu, sepasang ikan emas sebagai simbol telah memperoleh banyak makna, termasuk yang berikut ini:

    • Kemakmuran - Sungai-sungai utama India membuka jalan bagi peradaban, karena masyarakat berkembang pesat di sepanjang tepiannya. Karena sepasang ikan emas secara langsung melambangkan sungai-sungai, simbol ini dikaitkan dengan kemakmuran.
    • Keamanan - Dengan menyelamatkan umat manusia dari banjir besar, Wisnu dianggap telah berjanji untuk menjaga umat Hindu tetap aman, seperti ikan, yang tidak tenggelam di lautan atau masalah duniawi.
    • Keseimbangan - Dengan menggambarkan ikan berpasangan, simetri dan keseimbangan tercapai. Oleh karena itu, gambar tersebut dianggap mewakili keseimbangan dan ritme yang sempurna dalam kehidupan. Demikian juga, umat Buddha sangat percaya pada kesatuan emosi dan intelek untuk mencapai kesadaran rasional - sesuatu yang diwakili oleh ikan kembar.
    • Kesetiaan - Dua ikan emas adalah bagian yang tidak terpisahkan dari satu gambar; dengan demikian, pasangan ini dikatakan mewakili keharmonisan dan kesetiaan antara pasangan romantis dan bahkan pasangan platonis.
    • Penciptaan - Ikan melambangkan air yang menopang kehidupan. Selain itu, seperti yang telah dibahas sebelumnya, pasangan ini mampu menciptakan hanya selama mereka bersama.
    • Kesuburan - Ikan berkembang biak dengan sangat cepat, sehingga melambangkan kesuburan
    • Kebebasan - Ikan berenang dengan bebas dan memiliki kebebasan penuh untuk melintasi air. Mereka tidak terikat dengan sistem kasta dan status. Dengan demikian, makhluk-makhluk ini mampu menjelajahi perairan tanpa rasa takut.
    • Kebahagiaan - Umat Buddha percaya bahwa kebahagiaan dan kedamaian hanya akan tercapai ketika seseorang dapat bergerak bebas seperti ikan di dalam air.
    • Keberuntungan - Simbol dua ikan emas secara eksklusif digunakan sebagai pertanda baik, sehingga menunjuk pada gagasan umum tentang keberuntungan.

    Dua Ikan Emas dalam Perhiasan dan Mode

    Semua konotasi positif ini membuat dua ikan emas menjadi pilihan populer untuk dimasukkan ke dalam mode dan perhiasan. Mereka sering diukir dalam liontin dan dibentuk menjadi liontin untuk memberikan pemiliknya kepercayaan diri untuk menjalani hidup tanpa khawatir akan nasib buruk atau kemalangan. Desain ini juga populer pada karya seni, barang-barang dekoratif, pakaian dan sebagai tato.

    Secara Singkat

    Sementara gambar seekor ikan tunggal adalah lambang umum dari keberuntungan, umat Buddha telah berhasil melestarikan gambar ikan tunggal. dua Ikan emas sebagai bagian unik dari budaya dan gaya hidup mereka. Ikan emas melambangkan keberuntungan, kelimpahan, dan keseimbangan, yang juga dikenal sebagai kunci untuk kehidupan yang memuaskan.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.