Basilisk - Monster Mitos Apa Ini?

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Di antara sekian banyak makhluk mitologi yang mempengaruhi dunia kita, Basilisk adalah bagian sentral dari mitologi Eropa. Monster mengerikan ini adalah makhluk mematikan dalam setiap penggambarannya selama berabad-abad dan termasuk di antara makhluk mitos yang paling ditakuti. Berikut ini adalah pandangan lebih dekat pada mitosnya.

    Siapakah Basilisk itu?

    Basilisk adalah monster reptil yang menakutkan dan mematikan yang dapat menyebabkan kematian dengan sekilas pandang. Menurut beberapa sumber, ia adalah raja ular. Monster ini mewakili kejahatan dunia, dan banyak budaya menganggapnya sebagai makhluk yang terkait dengan kematian. Membunuh Basilisk bukanlah tugas yang mudah, tetapi bisa dilakukan tergantung pada alat yang digunakan. Beberapa sumber menyatakan bahwa karena pandangannya yang fatal,Basilisk memiliki kemiripan dengan Gorgon Yunani. Dalam sebagian besar kisah, musuh alaminya adalah musang.

    Asal-usul Basilisk

    Beberapa sumber percaya bahwa mitos Basilisk berasal dari ular kobra, terutama King Cobra yang tumbuh hingga 12 kaki dan sangat berbisa. Selain spesies ini, kobra Mesir dapat melumpuhkan mangsanya dengan menyemburkan racun dari jarak jauh. Semua karakteristik mematikan ini mungkin telah melahirkan cerita-cerita Basilisk. Sama seperti musuh alami Basilisk adalah musang, Basilisk juga memiliki racun yang mematikan.Musuh alami kobra adalah luwak, mamalia karnivora kecil yang agak mirip dengan musang.

    Salah satu penyebutan paling awal tentang Basilisk muncul dalam Sejarah Alam Menurut penulis ini, Basilisk adalah seekor ular kecil, panjangnya tidak lebih dari dua belas jari. Namun, ular ini sangat berbisa sehingga mampu membunuh makhluk apa pun. Lebih jauh lagi, Basilisk meninggalkan jejak racun di mana pun ia lewat dan memiliki tatapan yang mematikan. Dengan cara ini, Basilisk digambarkan sebagai salah satu makhluk mitologi paling mematikan di dunia.zaman kuno.

    Menurut mitos lainnya, Basilisk pertama lahir dari telur katak. Asal usul ini menyebabkan makhluk tersebut memiliki bentuk tubuh yang tidak wajar dan kekuatan yang menakutkan.

    Penampilan dan Kekuatan Basilisk

    Ada beberapa deskripsi makhluk itu dalam mitosnya yang berbeda. Beberapa penggambaran menyebut Basilisk sebagai kadal raksasa, sementara yang lain menyebutnya sebagai ular raksasa. Deskripsi yang kurang dikenal dari makhluk itu adalah gabungan dari reptil dan ayam jantan, dengan sayap dan bulu bersisik.

    Kemampuan dan kekuatan Basilisk juga sangat bervariasi. Fitur yang selalu ada adalah tatapan mautnya, tetapi monster itu memiliki kemampuan yang berbeda dalam mitos lainnya.

    Tergantung pada ceritanya, Basilisk bisa terbang, menghirup api, dan membunuh dengan satu gigitan. Begitu mematikannya racun Basilisk sehingga bisa membunuh burung-burung yang terbang di atasnya. Dalam mitos lain, racunnya bisa menyebar ke senjata yang menyentuh kulitnya, sehingga mengakhiri hidup si penyerang.

    Ketika monster itu minum dari kolam, airnya menjadi beracun setidaknya selama 100 tahun. Basilisk tetap menjadi makhluk yang mematikan dan jahat sepanjang sejarahnya.

    Mengalahkan Basilisk

    Orang-orang zaman kuno membawa berbagai barang untuk melindungi diri mereka dari Basilisk. Beberapa mitos menyatakan bahwa makhluk itu akan mati jika mendengar kokok ayam jantan. Dalam cerita lain, cara terbaik untuk membunuh Basilisk adalah menggunakan cermin. Ular itu akan melihat bayangannya di cermin dan mati karena pandangan mautnya sendiri. Para pelancong membawa ayam jantan atau musang untuk mengusir Basilisk.Basilisk dan memegang cermin untuk membunuh mereka jika mereka muncul.

    Simbolisme Basilisk

    Basilisk adalah simbol kematian dan kejahatan. Secara umum, ular memiliki asosiasi dengan dosa dan kejahatan, seperti yang digambarkan, misalnya, dalam Alkitab. Karena Basilisk adalah raja ular, citra dan simbolismenya datang untuk mewakili kekuatan jahat dan setan.

    Dalam banyak mural dan patung gereja, seorang ksatria Kristen digambarkan membunuh Basilisk. Karya seni ini merupakan representasi kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Sejak awal mitosnya, Basilisk adalah makhluk yang tidak suci dan tidak wajar. Basilisk diasosiasikan dengan setan dan dosa nafsu dalam agama Katolik.

    Basilisk juga merupakan simbol kota Basel di Swiss. Selama reformasi Protestan, orang-orang Basel mengusir uskup. Dalam peristiwa ini, gambar uskup menjadi bercampur dengan penggambaran Basilisk. Selain itu, gempa bumi yang kuat menghancurkan kota, dan Basilisk disalahkan atas hal itu. Dua peristiwa malang ini membuat Basilisk menjadi bagian dari sejarah Basel.

    Basilisk juga hadir dalam alkimia. Beberapa alkemis percaya bahwa makhluk ini mewakili kekuatan api yang merusak, yang dapat memecah berbagai bahan. Melalui proses ini, transmutasi logam dan kombinasi bahan lainnya dimungkinkan. Yang lain membela bahwa Basilisk dikaitkan dengan zat mistik yang dihasilkan oleh batu filsuf.

    Catatan Lain tentang Basilisk

    Selain Pliny the Elder, beberapa penulis lain juga menulis tentang mitos Basilisk. Monster ini muncul dalam tulisan-tulisan Isidore of Seville sebagai raja ular, karena racunnya yang berbahaya dan membunuh. Albertus Magnus juga menulis tentang kekuatan fana Basilisk dan merujuk pada hubungannya dengan alkimia. Leonardo Da Vinci juga memberikan rincian tentang penampilan dankarakteristik makhluk tersebut.

    Di seluruh Eropa, ada berbagai kisah tentang Basilisk yang merusak negeri itu. Beberapa mitos menyatakan bahwa Basilisk meneror orang-orang Vilnius, Lithuania, pada zaman kuno. Ada juga cerita tentang Alexander Agung yang membunuh Basilisk dengan menggunakan cermin. Dengan cara ini, mitologi Basilisk menyebar ke seluruh benua, menyebabkan teror kepada orang-orang dan desa-desa.

    Basilisk dalam Sastra dan Seni

    Basilisk muncul dalam beberapa karya sastra terkenal sepanjang sejarah.

    • William Shakespeare menyebutkan Basilisk dalam Richard III, di mana salah satu karakter mengacu pada mata mematikan dari makhluk itu.
    • Basilisk juga muncul dalam Alkitab di beberapa tempat. Dalam Mazmur 91:13, disebutkan: Engkau harus menginjak asp dan basilisk, dan engkau harus menginjak-injak singa dan naga.
    • Basilisk juga disebut-sebut dalam berbagai puisi karya penulis seperti Jonathan Swift, Robert Browning, dan Alexander Pope.
    • Kemunculan Basilisk yang paling terkenal dalam literatur mungkin dalam Harry Potter and the Chamber of Secrets karya J.K. Rowling. Dalam buku ini, Basilisk memainkan peran sentral sebagai salah satu tokoh antagonis dalam cerita. Pada tahun-tahun berikutnya, buku ini diadaptasi dan diangkat ke layar lebar, di mana Basilisk digambarkan sebagai ular raksasa dengan taring raksasa dan tatapan yang mematikan.

    Kadal Basilisk

    Basilisk dalam mitologi jangan disamakan dengan kadal Basilisk, yang juga dikenal sebagai Kadal Yesus Kristus, karena kemampuannya untuk berlari melintasi air saat melarikan diri dari pemangsa.

    Kadal ini tidak berbahaya, tidak seperti nama mitologi mereka, dan tidak beracun atau agresif. Mereka datang dalam berbagai warna dari merah, kuning, coklat, biru dan hitam. Kadal Basilisk jantan memiliki jambul yang berbeda.

    //www.youtube.com/embed/tjDEX2Q6f0o

    Secara Singkat

    Basilisk adalah salah satu monster yang paling menakutkan dari semua monster dan mempengaruhi tulisan-tulisan penulis terkenal dari zaman kuno dan modern. Karena semua karakteristik dan mitos yang mengelilinginya, Basilisk menjadi simbol kegelapan dan kejahatan di zaman kuno.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.