Apakah Telur Orfik itu? - Sejarah dan Makna

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Telur kosmik adalah tema umum dalam mitos penciptaan dari banyak budaya. Sering digambarkan sebagai telur yang dililit oleh ular, Telur Orphic ditemukan dalam mitos kuno. Tradisi Yunani Berikut ini, kita akan melihat lebih dekat ke dalam mitologi di baliknya dan maknanya saat ini.

    Sejarah Telur Orfik

    Sumber

    Pada awal abad ke-6 SM, bangsa Yunani mulai menghormati berbagai tokoh semi-mitos, seperti Orpheus, seorang musisi, penyair, dan nabi semi-legendaris. Sementara catatan menyatakan bahwa Aristoteles percaya bahwa dia tidak pernah ada, para penulis kuno yakin bahwa dia adalah orang sungguhan yang telah hidup sebelum Perang Troya, di Thrace.

    Orphic Egg dinamai Orpheus dan didasarkan pada kepercayaan dan ajaran dari Orphism Dipercaya bahwa Chronos, personifikasi waktu, menciptakan telur perak alam semesta, yang menetas dewa purba Phanes (juga disebut sebagai Protogonus), yang pada gilirannya menciptakan dewa-dewa lainnya.

    The Nyanyian Rohani Orfik Dalam mitos tersebut, telur itu terbelah dan bagian atasnya menjadi langit dan bagian bawahnya menjadi bumi, dan bagian bawahnya menjadi bumi. Phanes berasal dari bahasa Yunani phainein "untuk membawa cahaya" dan phainesthai "bersinar," dan diyakini sebagai sumber cahaya dan kecerdasan bagi kosmos.

    Menurut beberapa sejarawan, simbologi ular dan telur kemungkinan berasal dari kepercayaan orang Mesir tentang telur kosmik dan kemudian diwariskan ke orang Fenisia di Kreta, yang memunculkan simbol-simbol mistik lainnya dalam budaya yang berbeda. Selain itu, mitos Mesir kemungkinan memengaruhi mitos Yunani, terutama selama abad ke-6 ketika para pedagang Yunani sering mengunjungi negara tersebut.

    Selama periode Renaisans, para penyair, filsuf dan musisi membawa kembali tradisi Yunani kuno, termasuk mitos Orphic Egg, yang memengaruhi ekspresi artistik dalam musik, patung, lukisan, ajaran, dan agama pada masa itu.

    Makna Simbolis dari Telur Orfik

    Telur Orphic mewakili kosmos dalam konsepsi yang paling abstrak. Berikut adalah beberapa interpretasi dari simbol tersebut:

    • Simbol Penciptaan - Dalam hal kosmogoni, Telur Orphic adalah awal dari alam semesta, seolah-olah itu adalah semacam Teori Big Bang Dalam mitologi Yunani dan tradisi Orphic, itu adalah sumber Phanes, dewa prokreasi dan kehidupan. Dia juga disebut Protogonos yang diterjemahkan menjadi "anak sulung".
    • Penyatuan yang Berlawanan - Telur Orphic digambarkan memiliki elemen pria dan wanita, yang membuat Phanes, dewa yang muncul darinya dicirikan sebagai pria dan wanita. Sebagai dewa dualitas, ia memiliki kemampuan untuk melahirkan para dewa dan menciptakan keteraturan di alam semesta.
    • Representasi dari Misteri Orfik - Orphic Egg didasarkan pada Orphism, sebuah agama Yunani kuno yang terkait dengan sastra. Menurut Sebuah Analisis Mitologi Kuno Telur Orphic mewakili "jiwa filsuf; ular, Misteri." Dalam filsafat, dibutuhkan beberapa poin dalam Nyanyian Rohani Orfik dan tulisan-tulisan Plato.

    Telur Orphic di Zaman Modern

    Misteri Orphism terus mempengaruhi dunia hingga saat ini. Motifnya dapat dilihat dalam seni dekoratif dan desain tato, serta dalam beberapa potongan busana seperti kemeja grafis dan topi. Ini juga populer di perhiasan, dari anting-anting hingga kalung dan cincin meterai. Beberapa desain menampilkan telur dalam bentuk mutiara atau batu permata, dikelilingi oleh motif ular.

    Secara Singkat

    Kepercayaan pada telur kosmik telah diwariskan kepada kita dari zaman kuno sebagai simbol penciptaan. Saat ini, telur Orphic terus menginspirasi spiritualitas dan seni di zaman modern kita.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.