Apa Arti Deja Vu Secara Spiritual?

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    Pernahkah Anda mengalami sensasi déjà vu? Perasaan aneh akan keakraban dalam situasi baru dapat membingungkan sekaligus membuat penasaran. Meskipun ilmu pengetahuan telah berusaha menjelaskan fenomena ini, banyak spiritualis percaya bahwa ada makna yang lebih dalam di baliknya. Déjà vu sering dilihat sebagai pesan dari alam semesta, sebuah pertanda bahwa kita berada di jalan yang benar atau bahwa kita sedang dibimbing.oleh kekuatan yang lebih tinggi.

    Dalam artikel ini, kita akan mempelajari makna spiritual dari déjà vu dan mengeksplorasi bagaimana hal itu dapat membantu kita terhubung dengan kekuatan ilahi yang mengelilingi kita.

    Apa yang dimaksud dengan Déjà Vu?

    Berasal dari istilah bahasa Prancis yang secara langsung diterjemahkan menjadi "sudah pernah melihat," déjà vu mengacu pada perasaan familiar terhadap suatu hal, peristiwa, atau tempat. Istilah ini sering digunakan secara kasual dalam percakapan untuk menggambarkan situasi yang berulang, tetapi dalam psikologi, déjà vu merupakan fenomena misterius yang dipelajari oleh para peneliti dan ilmuwan selama berabad-abad, yang sering kali digambarkan sebagai perasaan familiar yang aneh terhadap suatu peristiwa atautempat yang belum pernah Anda temui sebelumnya.

    Meskipun pengalaman déjà vu tidak sepenuhnya dipahami, ada berbagai teori tentang penyebabnya, seperti kesalahan dalam pemrosesan memori otak atau aktivasi sirkuit saraf yang sama selama peristiwa yang berbeda. Sering kali, hal ini dianggap sebagai tanda dari alam semesta, atau Anda mungkin berpikir bahwa ini hanya otak Anda yang mencoba mempermainkan Anda. Beberapa orang mengatakan bahwa itu seperti keluar dari tubuhpengalaman, di mana Anda melihat diri Anda sendiri pada saat ini dari sudut pandang orang ketiga.

    Sejarah dan Catatan tentang Déjà Vu

    Catatan paling awal yang dapat ditemukan tentang fenomena déjà vu dapat ditelusuri sejauh 400 MASEHI Agustinus merujuk pada pengalaman "ingatan palsu." Namun, beberapa peneliti mengklaim bahwa konsep ini telah disebutkan bahkan sebelum ini, lebih dari 300 tahun sebelumnya, dalam pidato Phythagoras yang direkam oleh Ovid.

    Selama berabad-abad, beberapa literatur telah merujuk pada fenomena ini, termasuk Tsurezuregusa atau "Panen Waktu Luang", yang ditulis antara tahun 1330 dan 1332 Masehi oleh biksu Jepang Yoshida Kenkō; dalam novel karya Sir Walter Scott yang dirilis pada tahun 1815 yang berjudul "Guy Mannering atau Peramal"; dan dalam buku "David Copperfield" yang diterbitkan oleh Charles Dickens pada tahun 1850.

    Dalam hal penelitian ilmiah, jurnal ilmiah-medis paling awal yang diterbitkan tentang déjà vu dapat ditemukan dalam buku "The Duality of the Mind," yang dirilis oleh dokter Inggris Sir Arthur L. Wigan pada tahun 1944, diikuti oleh Bostonian terkenal dan Profesor Anatomi Harvard, Oliver Wendell Holmes, yang menerbitkan kumpulan pemikirannya di sebuah surat kabar lokal pada tahun 1858, yang kemudian dikompilasidan dijadikan sebuah buku berjudul "The Autocrat of the Breakfast Table."

    Meskipun telah disebutkan dalam publikasi-publikasi penting selama berabad-abad, studi formal tentang déjà vu baru dimulai sekitar akhir tahun 1800-an. Istilah itu sendiri masuk ke dalam literatur ilmiah pada tahun 1876 melalui karya filsuf dan peneliti Prancis Emile Boirac yang menerbitkan sebuah surat di Revue Philosophique, jurnal ilmiah tertua. Bahasa Prancis jurnal akademis dalam bidang filsafat.

    Dalam suratnya, Boirac menggambarkan pengalamannya sendiri dan mengkategorikannya sebagai kenangan ilusi, menggunakan frasa "le sentiment du déjà vu." Istilah ini kemudian diusulkan untuk secara resmi digunakan untuk mendeskripsikan fenomena ini oleh psikiater Prancis Francois-Léon Arnaud dalam pertemuan Societe medico-psychologique pada tahun 1896.

    Penelitian Ilmiah Tentang Déjà Vu dan Penyebabnya

    Déjà vu telah membingungkan para ilmuwan dan peneliti selama bertahun-tahun karena sifatnya yang tidak dapat diprediksi tidak dapat dibuat ulang di laboratorium, sehingga sulit untuk dianalisis. Namun, beberapa upaya telah dilakukan, masing-masing dengan teori yang sesuai untuk menjelaskan pengalaman tersebut.

    Satu studi menggunakan realitas virtual untuk menginduksi pengalaman dengan menciptakan adegan yang dipetakan secara spasial dalam video game. Studi lainnya menempatkan beberapa peserta di bawah hipnosis dan menyarankan mereka untuk melupakan atau mengingat peristiwa tertentu, kemudian memeriksa apakah menemukan permainan atau kata tersebut akan memicu rasa déjà vu.

    Eksperimen ini menunjukkan bahwa déjà vu terjadi ketika Anda menghadapi situasi seperti ingatan yang sebenarnya tetapi tidak dapat sepenuhnya mengingatnya. Otak kemudian mengenali kemiripan antara pengalaman Anda saat ini dan pengalaman di masa lalu, membuat Anda merasa familiar yang tidak dapat Anda tempatkan dengan baik. Namun, kasus-kasus di masa lalu telah menunjukkan bahwa perasaan déjà vu tidak selalu terkait dengan kejadian di masa lalu, sehingga hal initeori tidak dapat dipertahankan.

    Penelitian lain menggunakan fungsional Magnetic Resonance Imaging (fMRI) untuk memindai otak 21 partisipan saat mereka mengalami déjà vu yang diinduksi di laboratorium. Melalui hal ini, para peneliti menemukan bahwa area otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan lebih aktif, dibandingkan area yang terlibat dalam ingatan, seperti hipokampus.

    Hal ini menunjukkan bahwa déjà vu dapat terjadi karena otak kita melakukan suatu bentuk resolusi konflik. Otak Anda memeriksa ingatan Anda seperti buku harian, mencari konflik antara apa yang Anda pikir Anda alami dengan apa yang sebenarnya terjadi.

    Apa Kata Pakar Medis tentang Déjà Vu?

    Namun, terlepas dari berbagai teori tentang kemungkinan penyebabnya, fenomena ini masih menjadi misteri bagi banyak orang. Beberapa ilmuwan dan ahli medis menyatakan bahwa hal ini merupakan hasil dari kesalahan di otak, di mana input sensorik dan output pemanggilan memori otak saling silang, sehingga menciptakan perasaan familiar yang sulit dijelaskan.

    Sebagian orang percaya bahwa déjà vu disebabkan oleh transfer informasi antara bagian jangka panjang dan jangka pendek dari otak, yaitu ketika memori jangka pendek Anda merembes ke dalam memori jangka panjang, menciptakan sensasi mengingat sesuatu dari masa lalu dengan sesuatu yang juga terjadi di masa sekarang.

    Beberapa teori menunjukkan adanya gangguan pada lobus temporal medial, yang bertanggung jawab atas memori episodik dan spasial, sebagai kemungkinan penyebab déjà vu. Dan meskipun beberapa terobosan telah dilakukan dengan mempelajari pasien epilepsi, masih banyak yang harus dipelajari tentang fenomena yang menarik dan misterius ini.

    Makna Spiritual yang Terkait dengan Deja Vu

    Meskipun telah dipelajari dan diamati oleh para ilmuwan dan peneliti selama bertahun-tahun, tidak ada bukti konklusif yang ditemukan untuk menjelaskan fenomena déjà vu dan mengapa hal tersebut terjadi. Dengan demikian, beberapa makna spiritual telah berkembang dari waktu ke waktu untuk memahami pengalaman tersebut.

    Namun, ingatlah bahwa makna spiritual dari suatu pengalaman atau fenomena dapat bervariasi tergantung pada keyakinan dan perspektif Anda sendiri. Berikut adalah beberapa makna atau interpretasi yang lebih umum yang telah dikaitkan dengan déjà vu:

    1. Tautan ke Kehidupan Masa Lalu

    Beberapa kepercayaan mengatakan bahwa déjà vu adalah ingatan yang muncul dari masa lalu kehidupan Hal ini telah mendapatkan daya tarik melalui kisah-kisah sukses anekdot dari individu yang telah menjalani terapi regresi kehidupan lampau, sebuah sesi hipnosis yang dirancang untuk mengakses ingatan kehidupan lampau untuk membantu orang mengalami peristiwa atau keadaan yang mungkin berhubungan dengan kehidupan mereka saat ini dalam beberapa hal.

    Menurut para ahli hipnotis, klien biasanya mengidentifikasi orang dan karakter dari ingatan kehidupan masa lalu mereka sebagai kehidupan saat ini teman dan keluarga Bertemu dengan mereka lagi menciptakan rasa déjà vu karena Anda sebenarnya pernah bertemu dengan mereka sebelumnya, hanya saja dalam kehidupan yang berbeda.

    Banyak klien mencari terapi regresi kehidupan lampau untuk mengatasi pengalaman karma dari kehidupan lampau, tetapi komunitas ilmiah tidak mendukung teori ini, dan beberapa ahli kesehatan mental mempertanyakan etikanya.

    2. Pesan atau Arahan dari Jiwa Anda

    Ideologi tertentu menyatakan bahwa jiwa Anda terus ada setelah kematian dan akan bereinkarnasi ke dalam tubuh fisik yang berbeda, memungkinkan Anda untuk mengalami banyak kehidupan dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan dan perkembangan spiritual. Dengan demikian, jiwa Anda dapat melihat perjalanan spiritual di depan Anda, termasuk jebakan dan rintangan yang mungkin Anda temui.

    Oleh karena itu, ketika Anda mengalami déjà vu, itu mungkin merupakan tanda atau pesan dari jiwa Anda, mendorong Anda atau memperingatkan Anda untuk berhenti dan memeriksa situasi Anda saat ini sebelum Anda menempatkan diri Anda dalam bahaya. pertumbuhan dan pengembangan spiritual.

    3. Hubungan dengan Alam Spiritual

    Orang lain percaya bahwa perasaan familiar yang muncul dengan déjà vu mungkin merupakan tanda hubungan yang kuat dengan alam spiritual. Hal ini karena cakra mata ketiga Anda mungkin mulai terbuka saat Anda bertumbuh secara spiritual, yang memungkinkan Anda untuk mengakses tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan wawasan spiritual. Saat mata ketiga membesar tanpa Anda sadari, perkembangan tersebut dapat bermanifestasi sebagaimimpi prakognitif atau déjà vu.

    Pengalaman-pengalaman ini dapat menandakan bahwa hubungan spiritual Anda menjadi lebih kuat dan bahwa Anda sedang mengembangkan intuisi dan kemampuan psikis Anda. Dengan demikian, jika Anda sering mengalami episode déjà vu, mungkin ada baiknya untuk mengeksplorasi spiritualitas dan hubungan Anda dengan alam spiritual melalui praktik-praktik seperti meditasi, doa, terapi energi, dan bekerja sama dengan seorang mentor spiritual ataupemandu.

    4. Tanda-tanda dari Alam Semesta

    Teori lain mengatakan bahwa déjà vu adalah pengingat dari alam semesta yang memungkinkan Anda untuk menjadi lebih sadar akan energi halus yang berperan dalam hidup Anda, mendorong Anda untuk menyelaraskan diri dengan intuisi dan spiritual Anda. alam Hal ini terjadi ketika Anda menjadi terputus dari diri spiritual Anda setelah terlalu sibuk menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari.

    Déjà vu kemudian bertindak sebagai panggilan untuk bangun, mendesak Anda untuk memfokuskan kembali perhatian Anda pada apa yang benar-benar penting dan untuk memeriksa keadaan Anda saat ini. Dengan demikian, ketika Anda mengalami fenomena tersebut, anggaplah itu sebagai undangan untuk terhubung kembali dengan sisi spiritual Anda, rangkullah kesadaran yang meningkat yang muncul pada saat-saat seperti itu, dan gunakanlah untuk memperdalam pemahaman Anda tentang dunia di sekitar Anda dan tempat Anda.di dalamnya.

    5. Sinyal dari Jiwa Kembar Anda

    Konsep jiwa kembar atau api kembar dapat ditelusuri hingga ke era kuno, jauh di masa Plato, sekitar 2.500 tahun yang lalu. Idenya adalah bahwa jiwa kembar adalah dua bagian dari jiwa yang sama, yang terpisah pada awal waktu dan ditakdirkan untuk bertemu kembali untuk memenuhi tujuan yang lebih tinggi. Dengan demikian, saat Anda bertemu dengan jiwa kembar Anda, Anda akan merasa seolah-olah Anda telah mengenalnya selamanya, seolah-olah Anda pernah bertemu sebelumnya di masa lalu.kehidupan.

    Hubungan ini berbeda dengan jodoh, karena diyakini lebih intens. Jiwa kembar sering kali memiliki hubungan energik yang kuat, dan reuni mereka dapat sangat memengaruhi kehidupan mereka dan dunia di sekitar mereka. Inilah sebabnya mengapa beberapa orang percaya bahwa pengalaman déjà vu sebenarnya adalah Anda bertemu dengan jiwa kembar Anda, dan bisa jadi merupakan pertanda bahwa Anda dipanggil untuk memenuhi tujuan yang lebih tinggi.dan berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar bagi umat manusia.

    6. Permintaan dari Malaikat Pelindung Anda atau Makhluk Yang Lebih Tinggi

    Lukisan Malaikat Pelindung, lihat di sini.

    Meskipun roh tidak dapat menyeberang secara fisik ke dunia manusia, mereka dapat meninggalkan petunjuk dan petunjuk pada saat-saat tertentu. Banyak yang percaya bahwa pesan-pesan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti pola atau angka yang berulang - dan juga perasaan déjà vu.

    Dengan demikian, mengalami déjà vu dapat diartikan sebagai gerakan dari kekuatan yang lebih tinggi atau malaikat pelindung Anda, yang berpotensi membimbing dan melindungi Anda menuju jalan tertentu. Jadi, lain kali jika Anda merasakan déjà vu, perhatikan sekeliling Anda dan siapa yang bersama Anda saat kejadian itu terjadi, karena rincian ini mungkin menyimpan petunjuk atau pesan penting yang ditujukan kepada Anda.

    7. Tanda-tanda dari Ketidaksadaran Kolektif

    Konsep ketidaksadaran kolektif berakar pada Psikologi melalui karya psikolog dan psikiater Swiss, Carl Jung, yang percaya bahwa otak manusia mengandung pola mental atau jejak memori yang dimiliki oleh semua anggota spesies manusia. Dengan demikian, ketidaksadaran kolektif dibentuk oleh ide dan perilaku yang dimiliki bersama secara universal yang muncul dari pengalaman kolektif manusia,terwujud dalam berbagai aspek budaya, seperti sastra, seni, dan mimpi, dan tertanam kuat dalam jiwa manusia karena evolusi kita.

    Ketidaksadaran kolektif tidak ada dalam kesadaran sadar kita, tetapi kehadirannya dapat dirasakan melalui pengalaman seperti cinta pada pandangan pertama, pengalaman mendekati kematian, ikatan ibu dan anak, dan déjà vu. Fenomena-fenomena ini mengisyaratkan adanya lapisan pengalaman manusia yang lebih dalam dan saling berhubungan yang melampaui kesadaran individu.

    8. Memanggil dari Diri Ilahi Anda

    Konsep Diri Ilahi, atau Diri Yang Lebih Tinggi, berasal dari kepercayaan Hindu bahwa ada tingkat kesadaran yang lebih tinggi di luar diri Anda, dan ini berlaku untuk semua manusia. Meskipun Anda mungkin tidak selalu menyadari keberadaannya, Diri Ilahi Anda selalu sadar dan telah berpikir sejak Anda mulai ada di kehidupan ini dan bahkan di kehidupan lampau Anda.

    Salah satu cara Diri Ilahi Anda dapat berkomunikasi dengan Anda adalah melalui sinkronisitas, di mana kebetulan terjadi dalam hidup Anda yang tampaknya terlalu luar biasa untuk menjadi kebetulan. Cara lain adalah melalui déjà vu, di mana Anda mungkin menerima pesan yang menunjukkan bahwa Anda berada di jalan yang benar, perlu untuk sembuh dan maju, atau akan mengulangi kesalahan yang sama yang dapat menghalangi kemajuan Anda. Pesan-pesan dari Diri Ilahi Anda iniSelf dapat berfungsi sebagai panduan untuk membantu Anda menavigasi perjalanan hidup Anda.

    9. Perwujudan Mimpi dan Aspirasi Anda

    Makna spiritual lain yang terkait dengan déjà vu adalah bahwa itu adalah kunci menuju keinginan terdalam Anda. Ini berarti bahwa mengalami déjà vu dapat mengindikasikan bahwa otak Anda terpaku pada sesuatu dan mencoba membuat keinginan Anda terlihat dalam pikiran sadar Anda.

    Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan ide-ide yang muncul di kepala Anda ketika Anda mengalami fenomena tersebut untuk membuka kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan memiliki tujuan. Anda juga dapat meminta bimbingan dari penasihat psikis terkemuka untuk membantu Anda menguraikan pesan-pesan ini dan memberikan wawasan tentang keinginan terdalam Anda.

    Tanya Jawab tentang Déjà Vu

    1. Apa yang dimaksud dengan déjà vu?

    Déjà vu adalah istilah dalam bahasa Prancis yang berarti "sudah pernah melihat." Ini adalah sensasi pernah mengalami suatu momen, situasi, atau tempat sebelumnya, meskipun hal itu baru bagi orang yang mengalaminya.

    2. Seberapa umumkah déjà vu?

    Déjà vu adalah pengalaman yang umum terjadi, dengan hingga 70% orang melaporkan pernah mengalaminya setidaknya sekali dalam hidup mereka.

    3. Apa yang menyebabkan déjà vu?

    Penyebab pasti déjà vu tidak diketahui, tetapi ada beberapa teori, salah satunya adalah karena keterlambatan pemrosesan informasi sensorik, sementara teori lain menyatakan bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam sistem memori otak.

    4. Apakah déjà vu merupakan pengalaman spiritual?

    Beberapa orang percaya bahwa déjà vu memiliki makna spiritual atau mistis, karena bisa jadi merupakan pesan dari alam semesta atau tanda kebangkitan spiritual. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

    5. Dapatkah déjà vu dicegah atau diobati?

    Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah atau mengobati déjà vu, karena ini adalah pengalaman yang alami dan sering kali cepat berlalu. Namun, beberapa orang mungkin menemukan bahwa berlatih kesadaran atau meditasi dapat membantu mereka tetap hadir pada saat ini dan mengurangi frekuensi déjà vu.

    Membungkus

    Fenomena déjà vu tetap menjadi pengalaman yang menarik dan misterius yang telah membuat orang penasaran selama berabad-abad. Meskipun ilmu pengetahuan telah berusaha untuk menjelaskannya, banyak ahli spiritual melihatnya sebagai pesan dari alam semesta atau pengingat untuk tetap hadir pada saat ini.

    Terlepas dari maknanya, déjà vu adalah pengingat akan kompleksitas dan keajaiban pikiran manusia serta hubungan kita dengan dunia di sekitar kita. Jadi, saat Anda mengalami déjà vu, luangkan waktu sejenak untuk mengapresiasi misteri dan berbagai kemungkinan yang ada di dalamnya.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.