19 Simbol Kekayaan Tiongkok yang Kuat dan Apa Artinya

  • Bagikan Ini
Stephen Reese

    The Budaya Cina Selama berabad-abad, orang Tionghoa telah menggunakan simbol kemakmuran dan kelimpahan untuk menarik keberuntungan, kekayaan Simbol-simbol ini dipercaya memiliki energi yang kuat yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang, membawa keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan.

    Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 19 simbol kekayaan Tiongkok yang paling populer, termasuk makna, asal-usul, dan cara menggunakannya untuk mengundang kemakmuran ke dalam hidup Anda.

    1. Koin Cina

    Koin Tiongkok berbentuk kecil, bulat, dan terbuat dari tembaga atau kuningan, dengan lubang persegi di tengahnya. Koin ini pertama kali dicetak pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) dan digunakan sebagai mata uang hingga awal abad ke-20.

    Simbol lubang persegi di tengah koin melambangkan Bumi, sedangkan bentuk lingkaran melambangkan Surga. Bersama-sama, keduanya melambangkan hubungan yang harmonis antara Surga dan Bumi yang sangat penting untuk kemakmuran.

    Feng Shui, praktik Tiongkok kuno dalam menata ruang hidup untuk mempromosikan harmoni dan keseimbangan Mereka sering ditempatkan di sudut-sudut kekayaan atau digantung di pita merah untuk menarik energi positif dan keuangan. kelimpahan .

    2. Fu Lu Shou

    Simbol Fu Lu Shou. Lihat di sini.

    Fu Lu Shou adalah trio dewa Tiongkok yang melambangkan kekayaan, kemakmuran, dan umur panjang. "Fu" melambangkan keberuntungan dan berkah, "Lu" melambangkan kemakmuran dan status, dan "Shou" melambangkan kesehatan dan umur panjang .

    Bersama-sama, mereka membentuk simbol kekayaan dan kesejahteraan yang kuat yang dipuja secara luas dalam budaya Tionghoa.

    Asal-usul Fu Lu Shou dapat ditelusuri kembali ke dinasti Ming (1368-1644), di mana mereka umumnya disembah di rumah tangga Tionghoa, dan masih disembah secara luas di seluruh dunia di Tiongkok, Taiwan, dan komunitas Tionghoa lainnya.

    Fu Lu Shou sering digambarkan dalam karya seni dan dekorasi, termasuk patung, lukisan, dan dekorasi rumah. Ketiga dewa ini biasanya digambarkan bersama, dengan Fu memegang gulungan atau anak kecil, Lu memegang tongkat atau batangan, dan Shou memegang tongkat atau buah persik.

    3. Amplop Merah

    Amplop merah, juga dikenal sebagai "hongbao" dalam bahasa Mandarin, adalah Tradisi Cina yang melambangkan kekayaan dan semoga berhasil Amplop kecil berwarna merah ini biasanya diisi dengan uang dan diberikan kepada anak-anak, teman, dan anggota keluarga pada acara-acara khusus seperti Tahun Baru Imlek, pernikahan, dan ulang tahun.

    Praktik pemberian amplop merah sudah ada sejak Dinasti Qin (221-206 SM), di mana uang dibungkus dengan kertas merah dan diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Tahun Baru. Praktik ini semakin meluas pada masa Dinasti Song (960-1279 M), di mana amplop merah diberikan kepada para pejabat dan karyawan sebagai bentuk bonus.

    Bahkan sampai saat ini, amplop merah melambangkan keberuntungan dan kesuksesan di Tiongkok.

    4. Bebek Mandarin

    Bebek Mandarin adalah sepasang burung berwarna cerah yang melambangkan cinta kesetiaan, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Mitologi Cina bebek mandarin dipercaya dapat kawin seumur hidup dan tetap setia pada pasangannya, menjadikannya simbol kesetiaan dan hubungan yang harmonis.

    Selain simbolisme romantisnya, bebek mandarin dikaitkan dengan kekayaan dan kemakmuran. Kata Cina untuk bebek mandarin, "yuan yang," adalah homofon untuk frasa "reuni" atau "pasangan yang bahagia," yang membuatnya menjadi hadiah yang populer saat pernikahan dan acara-acara khusus lainnya.

    Bebek Mandarin telah menjadi tema populer dalam seni dan sastra Tiongkok selama berabad-abad, dan sering digambarkan dalam lukisan, sulaman, dan tembikar tradisional Tiongkok.

    Burung-burung ini juga merupakan barang dekoratif yang populer di rumah-rumah Tionghoa, di mana mereka dipercaya dapat menarik keberuntungan dan hubungan yang harmonis.

    5. Bambu Keberuntungan

    Bambu keberuntungan juga dikenal sebagai "Dracaena sanderiana," adalah tanaman yang populer dalam budaya Tionghoa yang dipercaya membawa kekayaan dan kemakmuran. Tanaman ini sering diberikan sebagai hadiah saat Tahun Baru Imlek, pernikahan, dan acara-acara khusus lainnya.

    Bambu keberuntungan dikenal karena ketangguhan dan kemampuannya untuk tumbuh subur dalam berbagai kondisi, yang membuatnya menjadi simbol kekuatan dan ketekunan yang populer dalam budaya Tionghoa. Jumlah tangkai bambu juga memiliki makna simbolis, dengan dua tangkai melambangkan cinta dan tiga tangkai melambangkan kebahagiaan kekayaan, dan umur panjang.

    6. Tanaman Giok

    Tanaman giok sangat populer dalam budaya Tionghoa yang dipercaya membawa kekayaan dan kemakmuran. Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan, tetapi telah menjadi simbol keberuntungan yang dicintai dalam budaya Tionghoa karena daunnya yang tebal dan bundar menyerupai koin.

    Dalam budaya Tionghoa, tanaman giok sering diberikan pada acara-acara khusus. Simbolisme keberuntungan tanaman ini berakar pada kepercayaan bahwa daunnya yang bundar menyerupai koin sehingga menarik kekayaan dan kemakmuran.

    Tanaman ini juga dipercaya dapat menenangkan, membuatnya menjadi pilihan populer untuk rumah dan kantor.

    7. Simpul Cina

    Simpul Cina, juga dikenal sebagai "jiong hua," adalah kerajinan tangan tradisional Cina yang sering digunakan sebagai barang dekoratif dan simbol kekayaan dan keberuntungan. Simpul ini dibuat dengan menjalin benang atau tali ke dalam pola dan desain yang rumit.

    Dalam budaya Tionghoa, simpul sering diberikan sebagai hadiah pada acara-acara khusus seperti Tahun Baru Imlek Simbolisme keberuntungan simpul berakar pada keyakinan bahwa pola dan desainnya yang rumit mewakili persatuan kemakmuran, dan umur panjang.

    Simpul Cina memiliki sejarah panjang, sejak Dinasti Tang (618-907 M), di mana simpul Cina digunakan sebagai pengencang pakaian dan barang-barang lainnya. Simpul Cina telah menjadi barang dekoratif yang populer di rumah, kantor, dan ruang publik.

    8. Sempoa

    Sempoa, atau "suanpan," telah menjadi alat hitung tradisional Tiongkok selama berabad-abad. Sempoa terbuat dari manik-manik yang digerakkan di sepanjang batang dan digunakan untuk menghitung.

    Selama dinasti Ming (1368-1644), sempoa digunakan untuk mengelola ujian pegawai negeri dan menguji kemampuan matematika para pejabat pemerintah.

    Saat ini, sempoa masih digunakan di banyak bisnis Tionghoa, terutama di bidang akuntansi dan keuangan. Simbolisme keberuntungan perangkat ini berakar pada keyakinan bahwa perangkat ini dapat menarik kekayaan dan kemakmuran melalui asosiasinya dengan perhitungan yang akurat dan usaha bisnis yang sukses.

    9. Vas Kekayaan

    Guci Kuil Gaya Tiongkok Kuno. Lihat di sini.

    Vas kekayaan, juga dikenal sebagai "tib. Norbu Sangpo," adalah vas tradisional Tibet Buddha Vas ini biasanya terbuat dari logam mulia, seperti emas atau perak, dan diisi dengan berbagai benda simbolis, termasuk batu mulia, biji-bijian, dan rempah-rempah.

    Dalam budaya Tibet, vas kekayaan dipercaya dapat menarik kelimpahan dan kemakmuran dan sering digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual. Vas ini juga dipercaya dapat membawa kebaikan. keberuntungan dan melindungi dari energi negatif dan rintangan.

    10. Kucing Beruntung

    Kucing keberuntungan, juga dikenal sebagai "Maneki Neko," adalah simbol kekayaan dan keberuntungan yang populer dalam bahasa Tionghoa dan Bahasa Jepang Patung kucing ini sering digambarkan dengan kaki yang terangkat dan dipercaya membawa keberuntungan dan keberuntungan bagi pemiliknya.

    Asal-usul keberuntungan kucing Dimulai pada zaman Edo di Jepang (1603-1868), di mana patung ini dipercaya membawa kekayaan dan kemakmuran bagi bisnis. Kaki kucing yang terangkat dianggap sebagai pertanda keberuntungan dan uang, sehingga membuatnya menjadi barang yang populer di toko-toko dan restoran.

    11. Buddha Tertawa

    Buddha Tertawa, juga dikenal sebagai "Budai" atau "Hotei," adalah sosok yang dicintai dalam budaya Tiongkok yang diasosiasikan dengan kekayaan dan keberuntungan. Buddha Tertawa sering digambarkan sebagai sosok yang periang dan gemuk dengan perut yang besar dan tawa yang menular.

    Dalam budaya Tionghoa, istilah Buddha Tertawa Sosoknya sering digambarkan membawa sekantong harta dan semangkuk makanan, melambangkan kemampuannya untuk menarik kekayaan dan kelimpahan.

    12. Jeruk keprok

    Jeruk keprok, juga dikenal sebagai "jingjie" dalam bahasa Mandarin, adalah simbol kekayaan dan keberuntungan yang populer dalam budaya Tionghoa. Jeruk keprok sering kali diberikan sebagai hadiah saat Tahun Baru Imlek, yang dipercaya membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi penerimanya.

    Dalam budaya Tionghoa, simbolisme keberuntungan jeruk keprok berakar pada hubungannya dengan kata "ju," yang terdengar mirip dengan kata "keberuntungan" atau "rejeki." Warna oranye terang dari buah ini juga dipercaya dapat menarik energi positif dan menangkal energi negatif.

    Jeruk keprok juga merupakan barang dekoratif yang populer selama Tahun Baru Imlek, sering dipajang di rumah-rumah dan bisnis sebagai simbol keberuntungan. Buah ini sering dipajang dalam kelompok delapan, yang dianggap sebagai angka keberuntungan dalam budaya Tionghoa.

    13. Beras

    Beras, yang juga dikenal sebagai "mi" dalam bahasa Mandarin, adalah makanan pokok Tiongkok yang sering diasosiasikan dengan kekayaan dan kemakmuran. Beras telah dibudidayakan di Tiongkok selama ribuan tahun dan telah mendarah daging dalam masakan dan budaya Tiongkok.

    Dalam budaya Tionghoa, beras diasosiasikan dengan kelimpahan dan kemakmuran, dan sering kali disajikan pada acara-acara khusus. Simbolisme keberuntungan beras berakar pada kepercayaan bahwa beras melambangkan panen yang melimpah dan keberuntungan.

    Beras juga merupakan barang dekoratif yang populer selama Tahun Baru Imlek, sering dipajang di rumah-rumah dan bisnis sebagai simbol kemakmuran. Selain itu, gambar mangkuk nasi yang dipenuhi dengan biji-bijian adalah motif yang populer dalam seni dan sastra Cina.

    14. Derek

    Seni Dinding Boho Oriental Crane Terbang, lihat di sini.

    Burung bangau merupakan simbol kekayaan dan umur panjang dalam budaya Tionghoa. Dalam mitologi Tionghoa, burung bangau dipercaya sebagai burung suci yang dapat hidup selama seribu tahun.

    Burung bangau yang berumur panjang dan gerakannya yang anggun telah menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran yang populer. Dalam budaya Tionghoa, burung bangau sering digambarkan sebagai simbol umur panjang, kebijaksanaan, dan keberuntungan dalam seni dan sastra.

    Asosiasi burung ini dengan umur panjang berakar pada kepercayaan bahwa burung ini dapat hidup selama seribu tahun, menjadikannya simbol keabadian yang kuat. Burung bangau juga merupakan barang dekoratif yang populer selama Tahun Baru Imlek, yang sering dipajang di rumah-rumah dan bisnis sebagai simbol keberuntungan.

    Burung ini juga merupakan motif yang populer dalam seni dan sastra Tiongkok, yang sering digambarkan dalam lukisan dan puisi.

    15. Badak

    Badak adalah simbol kekayaan dan kemakmuran yang relatif baru dalam budaya Tiongkok. Hubungan antara badak dan kekayaan sudah ada sejak zaman dinasti Ming dan Qing, di mana hewan ini dianggap sebagai simbol kekuasaan dan kekayaan di kalangan bangsawan.

    Dalam budaya Tiongkok, badak sering digambarkan sebagai hewan yang kuat dan agung, dan cula mereka diyakini memiliki khasiat obat dan membawa semoga berhasil Tanduknya sangat dihargai dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan sering dijual dengan harga tinggi.

    Badak juga merupakan barang dekoratif yang populer dalam seni dan budaya Tiongkok, yang sering kali melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Asosiasi hewan dengan kekayaan dan kemakmuran telah menjadi motif yang populer dalam lukisan dan pahatan Tiongkok.

    16. Penyu

    Kura-kura adalah simbol kekayaan dan umur panjang yang dicintai dalam budaya Tionghoa. Hewan ini sering digambarkan dalam seni dan sastra Tionghoa sebagai simbol keberuntungan, kebijaksanaan, dan umur panjang.

    Dalam mitologi Tiongkok, kura-kura diyakini sebagai salah satu dari empat hewan langit, mewakili utara dan air Umur hewan yang panjang dan gerakannya yang lambat dan mantap telah menjadi simbol populer dari umur panjang dan keberuntungan.

    Kura-kura juga merupakan barang dekoratif yang populer selama Tahun Baru Imlek, sering dipajang di rumah-rumah dan bisnis sebagai simbol keberuntungan. Gambar hewan ini juga digunakan dalam seni dan sastra Tiongkok untuk melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan.

    17. Kuda

    Kuda adalah simbol kekayaan dan kemakmuran yang dicintai dalam budaya Tionghoa. Mitologi Cina Kuda dipercaya melambangkan kesuksesan dan sering dikaitkan dengan kehebatan militer dan kemenangan.

    Kuda sering digambarkan sebagai hewan yang kuat dan elegan dalam budaya Tionghoa. Seni dan literatur menggunakan gambarnya untuk melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

    Kuda juga merupakan barang dekoratif yang populer selama Tahun Baru Imlek, sering kali dipajang di rumah dan bisnis sebagai simbol keberuntungan dan kesuksesan.

    Selain di Tiongkok, kuda adalah simbol kesayangan kekuatan dan sukses dalam budaya lain, termasuk Jepang dan Korea.

    Di Jepang, kuda dikenal sebagai "uma" dan diasosiasikan dengan kecepatan dan kelincahan, sedangkan di Korea, kuda dikenal sebagai "mal" dan diasosiasikan dengan kekuatan dan keberanian.

    18. Unta

    Unta melambangkan kekayaan dan kemakmuran dalam budaya Tiongkok, khususnya di wilayah barat laut Tiongkok, di mana hewan ini telah digunakan sebagai alat transportasi dan perdagangan selama berabad-abad.

    Dalam seni dan sastra Tiongkok, unta sering digambarkan sebagai simbol kekuatan dan daya tahan. Kemampuannya melintasi medan gurun yang keras menjadikannya simbol kesuksesan dan kekayaan yang kuat.

    Selain di Tiongkok, unta merupakan simbol kemakmuran dan daya tahan yang dicintai di budaya lain, di mana hewan ini sangat dihargai karena dapat bertahan hidup di kondisi gurun yang keras. Di wilayah ini, unta sering digunakan untuk transportasi, perdagangan, dan sebagai sumber makanan dan pakaian.

    19. Sutra

    Sutra adalah simbol kekayaan dan kemewahan yang dicintai dalam budaya Tiongkok, dan produksinya telah menjadi industri penting di Tiongkok selama ribuan tahun.

    Kualitas tinggi dan kesan mewah dari sutra membuatnya menjadi kain yang sangat didambakan di kalangan orang kaya dan bangsawan di Tiongkok, dan sering digunakan untuk membuat pakaian, tempat tidur, dan barang-barang dekoratif.

    Selain digunakan dalam pakaian dan tekstil, sutra adalah barang dekoratif yang populer dalam budaya Tiongkok, sering digunakan untuk membuat sulaman yang rumit dan lukisan sutra yang halus. Gambar ulat sutra dan kepompongnya juga merupakan motif yang populer dalam seni dan sastra Tiongkok.

    Membungkus

    Simbol kekayaan Tiongkok bukan hanya elemen dekoratif tetapi juga alat yang ampuh yang dapat membantu Anda menarik keberuntungan, kemakmuran, dan kesuksesan ke dalam hidup Anda. Setiap simbol memiliki cerita dan makna unik yang berakar pada Budaya dan tradisi Tionghoa .

    Dengan memasukkan simbol-simbol ini ke dalam kehidupan sehari-hari Anda, Anda dapat memanfaatkan energinya yang kuat dan meningkatkan keberuntungan, kekayaan, dan kebahagiaan Anda.

    Stephen Reese adalah seorang sejarawan yang berspesialisasi dalam simbol dan mitologi. Dia telah menulis beberapa buku tentang subjek tersebut, dan karyanya telah diterbitkan di jurnal dan majalah di seluruh dunia. Lahir dan besar di London, Stephen selalu menyukai sejarah. Sebagai seorang anak, dia akan menghabiskan waktu berjam-jam mempelajari teks-teks kuno dan menjelajahi reruntuhan tua. Ini membawanya untuk mengejar karir dalam penelitian sejarah. Ketertarikan Stephen pada simbol dan mitologi berasal dari keyakinannya bahwa itu adalah dasar dari budaya manusia. Ia percaya bahwa dengan memahami mitos dan legenda tersebut, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan dunia kita.